Jumat, 18 April 2025

Petua Kehidupan

Malang 18 April 2025, Sebuah pertemuan santai penuh makna, Abah Sukri sosok sepuh yang dikenal bijak dan bersahaja di tengah guru/karyawan muda, menyampaikan sejumlah petuah kehidupan yang relevan dan menyentuh, khususnya bagi generasi muda. Dengan khasnya yang sederhana namun dalam makna, Abah mengingatkan pentingnya merenungi perjalanan hidup di dunia ini.

"Seberapa jauh atau banyak kalian berjalan di dunia ini untuk kehidupan?" tanya Abah pelan namun mengena. "Semakin jauh langkahmu, semakin banyak pula pelajaran yang bisa kau ambil dari perjalananmu. Pelajaran itu jangan hanya disimpan, tapi gunakanlah untuk belajar hidup di tengah masyarakat," lanjutnya.

Abah juga mengingatkan tentang pentingnya silaturahim. Mengutip sabda Rasulullah SAW, Abah berkata, "Jika kamu ingin panjang umur dan hidupmu penuh keberkahan, gunakanlah sebagian waktumu untuk menjaga silaturahim." Menurutnya, hidup ini bukan sekadar tentang mengejar dunia, tapi juga tentang merawat hubungan antar manusia.

Dalam konteks pendidikan, Abah mengangkat kembali posisi penting seorang guru. "Guru itu jujukan pitakon," katanya. “Kalau tidak tahu, ya takonono gurumu kae, sebab gurumu itu tempat bertanya, tempat mencari arah.” Beliau menekankan bahwa guru bukan sekadar pengajar, tetapi juga penuntun dalam mencari makna dan kebenaran.

Tak lupa, Abah juga memberi wejangan untuk para pasangan muda dalam berumah tangga. Beliau berpesan agar suami dan istri tidak saling menyalahkan. “Dalam rumah tangga, jangan saling tunjuk kesalahan. Jangan juga berlebihan dalam segala hal. Sederhana itu menenangkan,” ujarnya dengan senyum teduh.

Petuah Abah Sukri ini menjadi pengingat bahwa dalam menjalani hidup, baik sebagai individu, anggota masyarakat, maupun dalam keluarga, kebijaksanaan adalah kompas utama. Nilai-nilai luhur seperti silaturahmi, penghormatan pada guru, dan kesederhanaan dalam rumah tangga adalah bekal yang tak lekang oleh zaman.

#nasihat hidup #motivasi kehidupan

Latest
Next Post

0 comments: