Malang, Selasa, 18 Februari 2025, menjadi batas akhir pendaftaran Seleksi
Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Siswa yang memenuhi syarat diimbau
untuk segera menyelesaikan proses pendaftaran sebelum pukul 15.00 WIB melalui
portal resmi SNPMB. Batas waktu ini tidak dapat diperpanjang, sehingga calon
peserta harus memastikan semua langkah pendaftaran telah dilakukan dengan
benar. Mengingat tingginya jumlah pendaftar, disarankan untuk tidak menunda
hingga menit terakhir agar terhindar dari kendala teknis, seperti gangguan
akses ke laman pendaftaran akibat lonjakan trafik.
Proses pendaftaran SNBP melibatkan beberapa
tahapan penting, termasuk registrasi akun SNPMB, pengisian data diri dan orang
tua, serta pemilihan program studi. Setiap peserta dapat memilih maksimal dua
program studi dengan ketentuan tertentu, seperti salah satunya harus berada di
PTN dalam provinsi yang sama dengan sekolah asal jika memilih dua jurusan.
Selain itu, bagi yang mendaftar ke program studi seni atau olahraga,
pengunggahan portofolio menjadi syarat tambahan yang wajib dipenuhi. Setelah
semua data diisi dengan benar, peserta harus melakukan finalisasi. Perlu
diingat, setelah tahap finalisasi dilakukan, data tidak dapat diubah kembali.
Sebagai langkah terakhir,
peserta diwajibkan mengunduh dan mencetak kartu peserta SNBP sebagai bukti
pendaftaran. Kartu ini dapat diunduh hingga 30 April 2025, namun disarankan
untuk segera menyimpannya setelah proses finalisasi. Hasil seleksi SNBP sendiri
akan diumumkan pada 18 Maret 2025 melalui laman resmi SNPMB. Oleh karena itu,
pastikan semua persiapan telah dilakukan dengan baik agar tidak ada kendala di
kemudian hari. Jangan sampai kesempatan emas ini terlewat hanya karena
kelalaian dalam proses pendaftaran!
Malang, Jawa Timur – SMA Surya Buana Malang menggelar pelatihan jurnalistik yang berlangsung pada Kamis, 14 Februari 2025. Kegiatan ini menghadirkan Anis Hidayatie, S.Ag, seorang jurnalis senior dari JatimNews1, sebagai pemateri. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan wawasan sekaligus pelatihan kepada siswa tentang dasar-dasar jurnalistik, mulai dari teknik penulisan berita hingga keterampilan liputan di lapangan.
Kegiatan ini diadakan di Aula sekolah dengan dihadiri seluruh siswa kelas 10 dan 11 yang sangat antusias. Dalam pelatihan ini, Anis Hidayatie membagikan ilmu tentang pentingnya menulis berita yang objektif, kredibel, dan informatif. Ia juga memberikan panduan teknis, seperti membuat lead berita yang menarik dan memanfaatkan data untuk mendukung tulisan. Sesi berlangsung dengan lancar dan para peserta yang menunjukkan keceriaan mereka dalam pelatihan dunia jurnalistik.
Wakil Kepala Sekolah SMA Surya Buana Fadhlur Rahman, S.Pd menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan pelatihan ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membekali siswa dengan keterampilan literasi yang dibutuhkan di era digital. “Pelatihan ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk memahami proses kerja seorang jurnalis, mulai dari menggali informasi hingga menyajikan berita. Harapan kami, siswa dapat belajar menjadi pembawa informasi yang baik dan benar di sekolah atau lingkungan sekitar,” ujarnya.
Para siswa juga merasakan manfaat yang besar dari pelatihan ini. Salah satu peserta (Hasnaul Hurriyah Annafisah) kelas XI, mengaku setelah mengikuti pelatihan ini sangat bahagia, seru, saya jadi dapat ilmu baru yang bermanfaat. "Hal ini memberikan pengalaman baru bagi saya mulai dari membuat biodata, berbicara di depan, dan membuat berita tentang kegiatan hari ini. Awalnya saya pikir menulis berita itu hanya sekadar menulis, tetapi ternyata ada teknik dan struktur tertentu yang harus diperhatikan. Materinya sangat jelas, dan pematerinya membawakan pelatihan dengan cara yang menyenangkan,” ungkapnya dengan semangat.
Anis Hidayatie sendiri merasa senang dapat berbagi pengalaman dengan generasi muda. Ia menekankan pentingnya jurnalistik sebagai alat komunikasi yang mendidik masyarakat. “Saya melihat potensi besar dari siswa di sini. Mereka cepat tanggap dan kritis, dua hal yang sangat penting untuk menjadi seorang jurnalis,” katanya. Anis juga memberikan saran agar siswa mulai berlatih menulis berita dari hal-hal sederhana di sekitar mereka.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi siswa SMA Surya Buana untuk mengenal dunia jurnalistik lebih dalam. Selain memberikan bekal keterampilan, kegiatan ini juga mendorong siswa untuk menjadi generasi yang kritis, peka terhadap informasi, dan mampu menyampaikan kebenaran di tengah derasnya arus berita yang beredar. Fadhlur Rahman
Penerbitan ijazah jenjang pendidikan dasar dan menengah kini harus mematuhi prinsip validitas, akurasi, dan legalitas sebagaimana diatur dalam Permendikbudristek Nomor 58 Tahun 2024. Meski demikian, implementasi kebijakan ini masih menghadapi tantangan karena sistem penerbitan ijazah terus mengalami perbaikan.
Dalam rangka menghadapi tantangan tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendorong transformasi digital melalui penerapan ijazah elektronik. Digitalisasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kemudahan akses penerima ijazah, sekaligus memastikan administrasi berjalan sesuai standar.
“Inisiatif ini merupakan langkah konkret untuk mempercepat dan memperbaiki proses penerbitan serta distribusi ijazah, mengurangi risiko kesalahan, sekaligus mencegah pemalsuan,” ujar Direktur Sekolah Menengah Atas, Winner Jihad Akbar, dalam Sosialisasi Ijazah SMA Tahun Ajaran 2024/2025 pada Rabu (5/2), yang disiarkan melalui Youtube Direktorat SMA.
Penerapan ijazah elektronik juga memberikan otonomi lebih kepada sekolah dalam proses penerbitan, meskipun hanya sekolah yang telah terakreditasi yang berhak mengeluarkan ijazah. Sementara itu, satuan pendidikan yang belum terakreditasi tidak diperkenankan melakukannya.Winner Jihad Akbar menambahkan bahwa digitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi penerbitan, serta mempermudah distribusi dokumen kelulusan. "Dengan langkah ini, administrasi ijazah menjadi lebih cepat, aman, dan sesuai standar terbaru," jelasnya.
Sementara itu, Penyusun Materi Hukum dan Perundang-undangan, Xarisman Wijaya Simanjuntak, menjelaskan bahwa regulasi terbaru ini membawa perubahan besar dibandingkan Permendikbud Nomor 14 Tahun 2017. “Kini, tiga prinsip utama—validitas, akurasi, dan legalitas—telah ditetapkan untuk memastikan keabsahan hukum ijazah serta mengurangi potensi kesalahan administrasi,” ujarnya.
Koordinator Data Pendidikan Pusdatin Kemendikdasmen, L. Manik Mustikohendro, turut menyoroti pentingnya membangun data induk ijazah sebagai bagian dari data induk pendidikan nasional. Menurutnya, tata kelola data yang terstruktur dan terintegrasi sangat krusial untuk menjamin keakuratan dokumen kelulusan.“Strategi pengelolaan data induk ini tidak hanya meningkatkan efisiensi administrasi tetapi juga meminimalkan potensi kesalahan dalam penerbitan ijazah,” ungkapnya.
Dengan regulasi dan inisiatif digitalisasi ini, pemerintah berharap proses penerbitan ijazah di Indonesia dapat berjalan lebih efektif, aman, dan sesuai standar terkini.
Info E-Ijazah selanjutnya bisa di simak di link berikut