Cerita tentang ikan salmon dapat memberikan pelajaran yang luar biasa dalam kehidupan kita sebagai manusia, terutama dalam perspektif Islam. Seperti ikan salmon yang melakukan perjalanan panjang dan berat dari sungai menuju laut, lalu kembali lagi ke sungai untuk bertelur, manusia pun harus siap menghadapi tantangan dalam hidup. Dalam Al-Qur’an, Allah mengingatkan bahwa kehidupan ini adalah ujian. "Dan sungguh, Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 155). Seperti ikan salmon yang tak menyerah meskipun arus sungai begitu kuat, kita juga harus bersabar dan tekun dalam menghadapi cobaan.
Pic: ikan salmon https://images.app.goo.gl/MzD4WAgTQBR3Bso5A |
Ikan salmon menjadi simbol keteguhan hati dan komitmen. Dalam Islam, ketekunan adalah bagian dari keimanan, sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda, "Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan berhasil." (HR. Tirmidzi). Usaha keras dan kesabaran seperti yang ditunjukkan oleh ikan salmon dalam perjalanannya kembali ke tempat asalnya untuk bertelur bisa menjadi teladan bagi kita untuk tidak menyerah dalam menggapai tujuan hidup. Ketika kita merasa arus kehidupan begitu deras dan tantangan begitu besar, kita harus ingat bahwa Allah SWT selalu bersama hamba-Nya yang bersabar dan bertawakal.
Akhirnya, seperti ikan salmon yang tidak kembali ke laut dengan tangan kosong, melainkan kembali untuk memberikan kehidupan baru bagi keturunannya, kita juga diharapkan dalam Islam untuk terus berkontribusi bagi orang lain. Tidak cukup hanya meraih kesuksesan untuk diri sendiri, tetapi harus ada niat untuk menebar manfaat bagi sesama. Allah SWT berfirman, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Ahmad). Ini mengajarkan kita bahwa perjuangan hidup tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk memberi manfaat kepada umat, sama seperti ikan salmon yang berjuang demi keberlanjutan generasi berikutnya. Dienul Fitriyanti, S.Pd